Kd. 3.2 FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA DAN DUNIA

Kompetensi Dasar

3.2     Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia berdasarkan karakteristik ekosistem.

4.2     Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar hewan dan tumbuhan endemik.

C.      INDIKATOR DAN TUJUAN PEMBELAJARA

No

Indikator

Indikator Pencapaian Kompetensi

Tujuan Pembelajaran

Pert

3.2.1

Mengidentifikasi Karakteristik bioma di dunia

Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan teknik Examples Non Examples peserta didik kelas XI  IPS dapat :

a.       Mengidentifikasi Karakteristik bioma di dunia

b.       Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna

Dengan baik dan benar dalam waktu 90 menit

1

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3.2.2

Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna

3.2.3

Menganalisis sebaran flora di Indonesia

Melalui model pembelajaran discovery learning dengan teknik Examples Non Examples peserta didik kelas XI  IPS dapat menganalisis sebaran flora di Indonesia dengan baik dan benar dalam waktu (90 menit).

2

 

 

 

 

 

 

3.2.4

Menganalisis persebaran fauna di Indonesia

Melalui model pembelajaran discovery learning dengan teknik picture and picture modifikasi peserta didik kelas XI IPS dapat menganalisis sebaran fauna di Indonesia. Dengan baik dan benar dalam waktu (90 menit).

 

 

3

3.2.5

Menganalisis persebaran flora di dunia

Melalui model pembelajaran discovery learning dengan teknik student fasilitator and explaining  peserta didik kelas XI IPS dapat menganalisis persebaran flora di dunia dengan baik dan benar dalam waktu (90 menit

4

3.2.6

Menganalisis persebaran fauna di dunia

Melalui model pembelajaran discovery learning dengan teknik jigsaw dan word square peserta didik kelas XI IPS dapat  menganalisis persebaran fauna di dunia dengan baik dan benar dalam waktu 180 menit.

5

&

6

 

3.2.7

Menjelaskan faktor penyebab perubahan flora dan fauna

Melalui model pembelajaran discovery learning dengan teknik group investigation  peserta didik kelas XI IPS dapat :

a.       Menjelaskan faktor penyebab perubahan flora dan fauna

b.       Menganalisis upaya  konservasi flora dan fauna di Indonesia.

dengan baik dan benar selama (90 menit)

7

 

3.2.8

Menganalisis upaya  konservasi flora dan fauna di Indonesia

3.2.9

Menganalisis pemanfaatan flora dan fauna indonesia sebagai sumber daya alam.

Melalui model pembelajaran discovery learning dengan teknik group investigasi  peserta didik kelas XI IPS dapat menganalisis pemanfaatan flora dan fauna indonesia sebagai sumber daya alam dengan baik dan benar sema 90 menit

8

 

UH

 

9

 


A.      Bioma

1.      Pengertian bioma

Bioma adalah ekosistem besar dengan daerah luas terdiri dari flora dan fauna yang khas. Bioma merupakan ekosistem-ekosistem yang terbentuk karena perbedaan letak geografis dan astronomis. Pada dasarnya, bioma terdiri dari produsen, konsumen, dan pengurai (dekomposer) yang di dalamnya terjadi siklus yang diawali dari tumbuhan. 

Ciri utama dari bioma adalah dominasi vegetasi tertentu di suatu wilayah dengan pengaruh kondisi iklim regionalnya. Sehingga perbedaan antar bioma tampak jelas dari vegetasi yang tumbuh di dalamnya. Bioma dibagi dalam beberpa jenis yang ditentukan dari iklim, curah hujan, letak geografis, dan intensitas cahaya matahari.

 

Ciri-Ciri Bioma 

·      Terbentuknya interaksi unsur-unsur lingkungan yaitu air, iklim, tanah, dan organisme yang hidup di suatu daerah 

·      Merupakan komunitas klimak (kumpulan macam-macam populasi) sebagai penanda daerah tersebut terdapat bentuk vegetasi utama yang mendominasi. 

·      Komunitas yang cukup stabil, kecuali di suatu kejadian yang mengganggu dalam kestabilan komunitas. 

·      Dapat dikenali dengan melihat dominasi vegetasinya

·      Penamaan bioma yang umumnya didasarkan pada dominasi vegetasinya

2.      Macam-macam bioma

Bioma terbagi menjadi 6 jenis bioma utama dimana masing-masing bioma memiliki karakteristik dan kekhasan tertentu. Berikut beberapa jenis bioma:

1)     Bioma Stepa

Bioma stepa atau juga sering disebut sebagai padang rumput merupakan bioma yang terdiri dari rumput sebagai flora utama yang ada di dalam bioma tersebut. Persebaran ini meliputi daerah yang tidak memiliki manfaat curah hujan yang tinggi di sepanjang iklim tropis dan subtropis. Persebarannya di dunia meliputi benua Australia (padag gibson), afrika utara (gurun sahara), asia (takla makan), brasilia (campos), amerika serikat (great basin), argentina, dan di Indonesia sendiri terdapat di daerah padang tritis yogyakarta, Sumbawa, nusa tenggara timur dan nusa tenggara barat.

Vegetasi yang hidup: di daerah basah (rumputnya dapat mencapai ketinggian 3 cm, misalnya (Blustem dan Indian grasses), di daerah kering, (rumputnya pendek, misalnya (Grama dan Buffalo grasses). Jenis hewan, yaitu yang merupakan konsumen primer herbivora dan bertubuh besar, misalnya bison di Amerika, zebra di Afrika, serta kanguru di Australia; sebagai predator herbivora, seperti singa dan anjing liar, dan hewan jenis lain: ular, belalang, rodentina, dan bermacam-macam burung.

Ciri-ciri bioma stepa:

Ø  Memilki curah hujan yang sangat sedikit kurang lebih hanya 25 mm per tahunnya.

Ø  Kelembapan udaranya sangat rendah karena kurangnya air

Ø  Penguapan atau proses evaporasi tumbuhan sangat cepat karena udara yang kering dengan tingkat penyerapanya lambat. Padang rumput yang ada di bioma ini juga biasanya merupakan rumput-rumput kering.

Ø  Keadaan tanahnya sangat kering selain karena kurangnya air juga dikarenakan suhu udara yang sangat panas mencapai 45 derajat pada siang hari namun di malam hari sangat dingin hingga mencapai 0 derajat celcius.

Karena keadaannya yang sangat kering dan panas ini tidak banyak tumbuhan dan hewan yang bisa bertahan. Hanya beberapa macam tumbuhan saja seperti rumput liar dan kaktus. Untuk hewan mungkin hewan herbivora dapat bertahan seperti kuda, sapi, kambing dan kerbau serta hewan berdarah panas lainnya seperti kalajengking dan jenis ular tertentu.

1)     Bioma Tundra

Bioma tundra merupakan sebuah ekosistem dimana tumbuhan utamanya rumput dan tumbuhan kerdil seperti lumut dari jenis sphagnum dan lichens (lumut kerak). Letaknya terdapat pada daerah yang memiliki suhu udara dingin dengan jenis-jenis hujan yang berbeda dan kebalikan dari bioma tundra. Lokasinya biasanya ada di daerh dekat kutub yang sangat dingin dengan suhu udara sangat dingin seperti di daerah lingkar artik, Greenland, rusia utara, kanada, finlandia dan selandia baru.

Karena letaknya yang berbatasan dengan kutub suhu udaranya bisa mencapai kurang dari 0 derajat bahkan tumbuhan pun bisa membeku. Tumbuhan yang paling banyak bisa hidup adalah lumut. Lumut pada saat musim dingin akan membeku namun tidak mati, kemudian setelah masuk musim panas dan es mencair lumut akan hidup kembali. Pada bioma ini bisa mengalami malam hari atau siang hari selama berbulan-bulan karena matahari tidak menyinari hingga daerah tundra.

Ciri-ciri bioma tundra:

Ø  Lokasinya hampir semuanya tertutup oleh salju dan es

Ø  Memiliki musim panas dan dingin yang sangat panjang

Ø  Usia tumbuhan yang dapat hidup sangat pendek hanya berkisar maksimal 4 bulan

Binatang yang dapat hidup merupakan tipikal hewan kutub seperti beruang kutub, kucing kutub, penguin dan lain-lain.

1)     Bioma Taiga

Ekosistem bioma taiga merupakan hutan yang terdiri dari jenis-jenis hutan yang memiliki tumbuhan yang spesifik saja yang mendominasi misalnya hutan pinus, conifer, atau tumbuhan lainnya. Selain itu juga terdapat semak belukar dan rumput namun jumlahnya sangat sedikit. Hewan yang ada di dalam bioma tersebut antara lain adalah beruang, ajag, moose, serigala, beruang hitam, rubah dan burung yang sedang bermigrasi dari hutan gugur. Bioma ini terletak di daerah utara bumi seperti di rusia, kanada dan finlandia. Bioma taiga ini merupakan bioma yang paling luas dibandingkan dengan bioma-bioma lainnya.

Ciri-ciri bioma taiga:

Ø  Musim panas di bioma taiga sangat pendek jangka waktunya hanya berkisar 1 hingga 3 bulan saja selebihnya merupakan musim dingin.

Ø  Pada saat musim dingin air dalam tanah akan membeku hingga mencapai 2 meter tingginya

Jenis tumbuhan yang dapat hidup sedikit saja hanya 2 atau 3 jenis tumbuhan saja, Hewan yang dapat hidup merupakan hewan berdarah dingin.

 

1)     Bioma Gurun

Dibandingkan dengan bioma lainnya, bioma gurun disinyalir dianggap sebagai bioma yang paling susah untuk hidup makhluk hidup di dalamnya karena memiliki cuaca yang sangat ekstrim dimana pada saat siang hari udara akan terasa sangat panas dan pada saat malam hari akan menjadi sangat dingin. Bioma gurun juga memiliki fungsi gurun pasir serta kadar air dan kelembapan di bioma gurun sangat sedikit. Bioma gurun hanya menerima hujan satu kali dalam setahun sehingga tumbuhan dan hewan yang mampu bertahan hidup sangat sedikit saja. gurun terbesar di dunia adalah gurun sahara di afrika utara, sedangkan lainnya tersebar di jazirah arab seperti arab Saudi, peru, Australia, Mongolia, Pakistan dan Turkestan. Selain gurun yang sangat panas ada juga gurun di kutub utara yang tertutup salju dan es abadi. Bioma gurun juga memiliki beberapa fenomena yang menakjubkan seperti :

Ø  gurun terluas di benua asia

Ø  gurun pasir terbesar di dunia

Ø  gurun terluas di dunia

Tumbuhan yang bisa hidup di bioma gurun ini antara lain adalah lumut, kaktus dan beberapa jenis rumput berduri yang memiliki cadangan air banyak di dalam tubuhnya. Hewan yang bisa bertahan hidup misalnya onta yang memiliki cadangan air di punuknya atau hewan berdarah panas seperti kalajengking dan ular derik.

Ciri-ciri bioma gurun:

Ø  Curah hujan sedikit hanya berkisar kurang lebih 25 mm per tahun

Ø  Evaporasi atau penguapan sangat besar

Ø  Kelembapan tanah sangat rendah

Ø  Tanah sangat kering karena berupa pasir yang tidak bisa menyerap air

Ø  Perbedaan suhu udara antara siang dan malam sangat berbeda

 

1)     Bioma Hutan Hujan Tropis

Bioma hutan hujan tropis terletak di daerah yang Indonesia yang memiliki iklim di Indonesia seperti iklim tropis yang dilalui oleh garis katulistiwa. Curah hujan di daerah ini sangat tinggi dan memiliki sinar matahari sepanjang tahunnya tanpa henti. Suhu udara di bioma hutan hujan tropis ini sangat bersahabat bagi flora dan fauna di dalamnya. Karena keramahan alamnya ini sehingga membuat jumlah flora dan fauanya sangat banyak dan heterogen. Diperkirakan jumlah flora yang hidup di bioma hutan hujan tropis mencapai angka 3000 jenis spesies. Rata-rata pohonnya memilki daun hijau karena pembentukan klorofil yang sempurna.

Bioma hutan hujan tropis juga memiliki fungsi jenis hutan seperti :

Ø  fungsi hutan lindung

Ø  fungsi hutan bakau

Kelembapan udaranya sangat tinggi karena sinar matahari banyak namun tidak bisa mencapai tanah karena lebatnya daun yang ada di bioma hutan hujan tropis ini. jenis anggrek, lumut, tumbuhan merambat sangat banyak ditemukan di bioma ini. persebaran bioma ini di Indonesia meliputi daerah sumatera, Kalimantan, papua, jawa dan Sulawesi. Untuk persebarannya di dunia meliputi brasil (hutan amazon), india, Malaysia, Thailand, karibia, dan amerika tengah (negara bagian florida).

Ciri-ciri hutan hujan tropis:

Ø  Memiliki curah hujan yang tinggi, setidaknya lebih dari 2000 mm per tahun , dengan jumlah air yang sangat melimpah ini perlu diwaspadai jika hutan sudah mulai gundul karena bisa terjadi banjir.

Ø  Pohonnya memiliki ketinggian mencapai 20 hingga 40 meter bahkan ada yang mencapai 60 m

Ø  Sinar matahari tersedia sepanjang tahun namun sinar tersebut tidak bisa masuk ke dalam tanah karena terhalang lebatnya tumbuhan.

Ø  Pohon memiliki daun yang lebat dan hijau sepanjang tahun

Ø  Memiliki iklim kecil pada lingkungan sekitar permukaan tanah

Ø  Terdapat berbagai macam tumbuhan dan hewan.

Pohon yang memiliki kayu awet dan kuat biasanya tumbuh pada bioma hutan hujan tropis ini.

 

1)     Bioma Hutan Gugur

Bioma hutan gugur ini juga bisa disebut sebagai hutan hujan sedang. Pengaruh letak astronomis bioma hutan gugur ini terletak pada garis lintang 35 hingga 55 derajat di bagian bumi bagian utara dan selatan. Persebarannya meliputi wilayah amerika serikat bagian timur, kepualuan inggris dan benua Australia.

Ciri-ciri hutan gugur:

Ø  Curah hujan terjadi secara merata berkisar pada 75 hingga 1000 mm per tahun

Ø  Mempunyai empat musim: musim panas, musim dingin, musim gugur, dan musim semi

Ø  Pohon memiliki daun lebat dan hijau pada musim panas dan akan menggugurkan daunnya saat musim panas.

Ø  Jumlah tumbuhan dan hewan yang bisa bertahan hidup sedikit saja

Ø  Terdiri dari 4 musim yaitu dingin, gugur, panas dan semi, dengan musim panasnya hangat dan musim dinginnya tidak terlalu dingin.

1)     Bioma Sabana

Bioma sabana merupakan ekosistem yang tidak banyak ditumbuhi tumbuhan hanya ditumbuhi padang rumput dan pohon-pohon kecil. Bioma sabana terbagi menjadi dua jenis yaitu sabana murni (yang masih memiliki tumbuhan asli) dan sabana campuran (sudah memiliki berbagai jenis tumbuhan yang tidak asli). Persebarannya meliputi daerah tropis dan subtropis.

Ciri-ciri bioma sabana:

Ø  Terdapat di daerah katulistiwa

Ø  Curah hujan sedikit antara 100 hingga 150 mm saja per tahun

Ø  Curah hujan tidak terlalu banyak namun juga tidak terlalu sedikit

Ø  Memiliki drainase yang cuku baik

Ø  Air di dalam tanah cukup untuk kehidupan flora dan fauna

Ø  Suhu udara tidak terlalu ekstrim

Ø  Kelembapan udara agak kering

 

A.      Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Flora Dan Fauna

Fenomena tersebut merupakan fenomena yang terjadi di lingkungan mikro, lalu bagaimanakah persebaran flora dan fauna di seluruh dunia ini? Berikut adalah faktor-faktor yang memengaruhi persebaran flora dan fauna di muka bumi, yaitu kondisi geologi, iklim, ketinggian tempat, dan faktor biotic

 

 

1.      Faktor Abiotik :

a.       Faktor Geologi

Anda tentunya tidak mengira bahwa bumi kita ini menurut beberapa teori dahulu terdiri atas satu benua besar dan satu samudra, namun karena adanya gaya endogen yang sangat kuat maka benua yang besar itu menjadi terpisah. Pecahan benua ini yang sering di sebut sebagai puzzle raksasa. Apabila Anda perhatikan peta dunia maka Benua Afrika dan Amerika selatan dapat digabungkan menjadi satu sesuai dengan pola garis pantainya. Keanekaragaman flora fauna di permukaan bumi ini diperkirakan sesuai dengan perkembangan bumi dalam membentuk benua (kontinen) menurut Teori ”Apungan” dan ”Pergeseran Benua”yang disampaikan oleh Alfred Lothar Wegener (1880-1930). Kurang lebih 265 juta tahun yang lalu, bumi hanya terdiri atas satu benua besar yang disebut ”Pangaea”dan satu samudra besar”panthalassa”, karena adanya tenaga endogen benua besar itu terpecah membentuk Benua Eurasia di bagian utara (Amerika Utara,Eropa, Asia bagian utara, dan Asia bagian tengah) dan Gondwanadi bagian selatan (Amerika Selatan, Afrika, India, Australia, dan Antartika). Adanya pergeseran benua yang terus berlangsung akibat tenaga endogen, kurang lebih 20 – 50 juta tahun yang lalu Afrika dan Asia selatan bergabung dengan Eurasia, sedang Australia memisahkan diri dengan Antartika. Proses pemisahan benua-benua tersebut menyebabkan terpisah pula flora dan fauna saat itu.

Keanekaragaman dan persebaran flora dan fauna bumi selanjutnya juga dipengaruhi oleh adanya periode glasiasi (periode pencairan es) dan periode interglasial (periode kering yang panjang) yang menyebabkan banyak jenis flora dan fauna berevolusi dan suksesi akibat adanya perubahan musim tersebut.

 

 

 

 

 

b.      Faktor Iklim

1)     Suhu Udara

Suhu adalah derajad dingin dan panasnya suatu benda, yang diukur dengan mengunakan alah berupa termometer. Sumber panas di permukaan mi berasal dari sinar matahari dan dari panas bumi. sinar matahari dipacarkan secara merata keseluruh permukaan bumi, namun karna perbedaan lintang, derajad keawanan, dan ketinggian suhu akan berbeda-beda di setiap tempat.

Sehubungan dengan itu biasanya tumbuhan dan hewan beradaptasi  terhadap suhu lingkungan fisiknya, sehingga hanya daerah dengan suhu yang sangat tinggi dan sangat rendah saja yang tidak dapat didiami oleh makluk hidup secara permanen. Akibat perbedaan-perbedaan ini beberapa jenis tumbuhan dan hewan telah berhasil beradaptasi dengan lingkungan tropis yang lembab, dan lainnya beradaptasi dengan lingkungan dingin dan kering atau lingkungan panas dan kering.

Bagi tumbuhan yang berkembang di daerah tropis, diperlukan variasi suhu untuk proses perkembangbiakan, berbunga, berbuah, dan untuk tumbuh daun-daun baru. Begitu pula tumbuhan didaerah dingin dan kering, memerlukan pola cuaca yang bervariasi untuk melangsungkan serangkaian proses regenerasinya.

1)     Kelembaban udara

Kelembaban udara menunjukkan banyaknya uap air yang terkandung dalam udara. Zat hara penting akan diserap oleh akar tumbuhan dengan bantuan air. Air juga sangat berperan dalam reaksi pembentukan bahan organik bagi tumbuhan. Begitu pula bagi manusia dan hewan, air merupakan kebutuhan yang sangat penting.

Berdasarkan tingkat kelembapan lingkungannya, tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi empat bagian, yaitu sebagai berikut :

*      Xerophyta, yaitu jenis-jenis tumbuhan yang sangat tahan terhadap lingkungan kering atau dengan kondisi kelembapan udara yang sangat rendah, seperti kaktus.

*      Mesophyta, yaitu jenis-jenis tumbuhan yang sangat sesuai hidup di lingkungan yang lembap tetapi tidak basah, seperti anggrek dan cendawan.

*      Hygrophyta, yaitu jenis-jenis tumbuhan yang sangat sesuai hidup di daerah yang basah, seperti teratai, eceng gondok, dan selada air.

*      Tropophyta, yaitu jenis-jenis tumbuhan yang dapat beradaptasi terhadap daerah yang mengalami perubahan musim hujan dan  musim kemarau. Tropophyta merupakan flora khas wilayah iklim musim tropis, seperti pohon jati dan ekaliptus.

1)     Curah hujan

Description: Hasil gambar untuk curah hujanAir merupakan kebutuhan penting bagi keberlangsungan flora dan fauna. Bagi lingkungan kehidupan darat, sumber air untuk memenuhi kebutuhan organisme terutama berasal dari hujan atau bentuk presipatasi lainnya.

Curah hujan adalah  jumlah air yang jatuh di permukaan tanah selama periode tertentu yang diukur dengan satuan (mm). Jadi, jumlah curah hujan yang diukur, sebenarnya adalah tebalnya atau tingginya permukaan air hujan yang menutupi suatu daerah luasan di permukaan bumi/tanah. Curah hujan 1 (satu) milimeter, artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi 1 (satu) milimeter atau tertampung air sebanyak 1 (satu) liter atau 1000 ml.

Perbedaan curah hujan tiap-tiap wilayah permukaan bumi menghasilkan karakteristik vegetasi dan juga menyebabkan perbedaan jenis hewan yang mendiaminya. Hal ini disebabkan tumbuh-tumbuhan merupakan produsen yang menyediakan sumber makanan bagi hewan.

 

1)   Description: http://benergi.com/wp-content/uploads/2015/05/manfaat-energi-angin-energi-alternatif.jpgAngin

Angin adalah udara yang bergerak akibat rotasi bumi dan perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah.

Bagi tumbuhan angin berfungsi untuk membentuk CO2 dan memindahkan uap air dan kelembaban dari suatu tempat ke tempat yang lain. Angin juga sangat berperan dalam proses penyerbukan dan penyebaran biji-bijian yang akan menjadi tumbuhan baru.

 

1)       Sinar matahari

Tumbuh-tumbuhan menggunakan sinar matahari sebagai sumber energi untuk proses fotosintesis. Energi ini khususnya dipergunakan untuk mengubah karbondioksida (CO2 ) dan air menjadi glukosa dengan membentuk oksigen ( O2 ) di atmosfer sebagai hasil lainnya. Dengan demikian sinar matahari yang sampai kepermukaan bumi merupakan sumber energi bagi tumbuh-tumbuhan dalam rangka melangsungkan kehidupannya.

 

 

a.       Faktor Tanah /Edafik

Faktor tanah disebut pula faktor edafik yang berasal dari kata edapos yang artinya tanah atau lapangan. Melihat pola persebaran vegetasi dengan faktor edafik berarti meninjau tanah dari sudut tumbuhan atau kemampuan menumbuhkan vegetasi. Faktor fisik dan kimiawi tanah yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman antara lain tekstur, struktur, dan keasaman tanah.

1)     Tekstur tanah

Tekstur tanah adalah  tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena terdapatnya perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang terkandung pada tanah (Badan Pertanahan Nasional). dari ketiga jenis fraksi tersebut partikel pasir mempunyai ukuran diameter paling besar yaitu 2 – 0.05 mm, debu dengan ukuran 0.05 – 0.002 mm dan liat dengan ukuran < 0.002 mm (penggolongan berdasarkan USDA). Keadaan tekstur tanah sangat berpengaruh terhadap vegetasi yang tumbuh di suatu daerah karena kemampuan adaptasi vegetasi yang terhadap lingkungan tumbuh mereka

2)     Struktur tanah

Struktur tanah adalah susunan atau pengikatan butir-butir tanah dan membentuk agregat tanah dalam berbagai kemantapan bentuk dan ukuran. Struktur tanah menyebabkan perbedaan tingkat  kemampuan tanah dalam meloloskan air (porositas) dan besar pori-pori antara butir-butir tanah (permeabilitas). Porositas dan permeabilitas mempengaruhi penyaluran air, unsur hara dan udara keseluruh bagian tanah.

Pengaruh struktur dan tekstur tanah terhadap pertumbuhan tanaman terjadi secara langsugung. Struktur tanah yang remah (ringan) pada umumnya menghasilkan laju pertumbuhan tanaman pakan dan produksi persatuan waktu yang lebih tinggi dibandingkan dengan struktur tanah yang padat.

3)   Keasaman tanah

Kesuburan tanah sangat dipengaruhi oleh proses-proses kimia dan pertukaran unsur kimia antar tumbuhan. Tumbuhan tidak mampu menyerap unsur-unsur hara tanpa diubah dalam bentuk cairan. Jika keasaman tanah berkurang sampai beberapa tingkat, maka air akan mempunyai kemampuan yang kecil dalam menahan mineral-mineral untuk diubah menjadi unsur-unsur hara. Akibatnya sekalipun unsur-unsur hara ada di dalam tanah tumbuhan tidak mungkin hidup dengan baik disana.

Pada daerah iklim Tropis Basah, pengasaman tanah adalah proses alamiah (natural).  Kemasaman tanah merupakan salah satu masalah utama bagi pertumbuhan tanaman.

 

a.       Faktor fisiografi

Faktor fisiografi meliputi ketinggian dan kemiringan lahan. Ketinggian suatu tempat erat kaitannya dengan perbedaan suhu yang akhirnya menyebabkan pula perbedaan kelembaban udara. Diantara daerah yang mempunyai ketinggian yang berbeda, akan ditumbuhi oleh vegetasi yang jenisnya berbeda pula karena vegetasi tumbuhan maupun hewan mempunyai tingkat adaptasi yang berlainan. Oleh sebab itu kita mengenal jenis-jenis tumbuhan dan hewan yang khas untuk daerah-daerah dengan ketinggian tertentu.

Gunung merupakan salah satu daerah yang secara mikro bisa kita amati adanya keterkaitan antara ketinggian tempat dengan jenis flora dan fauna. Di gunung semakin ke atas maka suhu udaranya akan semakin turun.

Ahli klimatologi dari Jerman yang bernama Junghunn membagi habitat beberapa tanaman di Indonesia berdasarkan suhu, sehingga didapatkan empat penggolongan iklim sebagai berikut.

a.       Wilayah berudara panas (0 – 600 m dpal).

Suhu wilayah ini antara 23,3 ºC – 22 ºC, tanaman yang cocok ditanam di wilayah ini adalah tebu, kelapa, karet, padi, lada,dan buah-buahan.

b.       Wilayah berudara sedang (600 – 1.500 m dpal)

Suhu wilayah ini antara 22 ºC – 17,1 ºC, tanaman yang cocokditanam pada wilayah ini adalah kapas, kopi, coklat, kina, teh,dan macam-macam sayuran, seperti kentang, tomat, dan kol.

c.        Wilayah berudara sejuk (1.500 – 2.500 m dpal)

Suhu wilayah ini antara 17,1 ºC – 11,1 ºC, tanaman yang cocokditanam pada wilayah ini antara lain sayuran, kopi, teh, dananeka jenis hutan tanaman industri.

d.       Wilayah berudara dingin (lebih 2.500 m dpal)

Wilayah ini dijumpai tanaman yang berjenis pendek, contoh:edelweis.

 

Faktor topografi yang lain adalah kemiringan permukaan tanah. Permukaan tanah yang miring menyebabkan air cepat menyusuri lereng. Semakin terjal permukaan semakin besar kekuatan air mengikis permukaan tanah yang subur, sehingga ketebalan tanah menjadi berkurang. Biasanya tanah yang miring setiap unitnya mempunyai jumlah flora dan fauna lebih sedikit dari pada tanah yang relatif rata. Hal ini disebabkan oleh cadangan air cepat hilang karena bergerak kebawah secara cepat.

 

1.      Faktor Biotik :

Salah satu faktor biotik yang paling berpengaruh adalah manusia. Manusia mampu mengubah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Misalnya daerah hutan diubah menjadi daerah pertanian, perkebunan atau perumahan dengan melakukan penebangan, reboisasi atau pemupukan. Manusia dapat menyebarkan tumbuhan dari suatu tmpat ke tempat lainnya. Selain itu manusia juga mampu mempengaruhi kehidupan fauna di suatu tempat dengan melakukan perlindungan atau perburuan binatang. Hal ini menunjukkan bahwa faktor manusia berpengaruh terhadap kehidupan flora dan fauna di dunia ini. Selain faktor tersebut hewan juga memiliki peranan terhadap penyebaran tumbuhan flora. Misalnya serangga dalam proses penyerbukan, kelelawar, burung, tupai membantu dalam penyebaran biji tumbuhan. Peranan faktor tumbuh – tumbuhan adalah untuk menyuburkan tanah. Tanah yang subur memungkinkan terjadi perkembangan kehidupan tumbuh – tumbuhan dan juga mempengaruhi kehidupan faunanya. Contoh bakteri saprofit merupakan jenis tumbuhan mikro yang membantu penghancuran sampah – sampah di tanah sehingga dapat menyuburkan tanah.

Hal itu juga dijelaskan dalam Al-Qur’an, S. Al-An’am :165

“Dan Dialah yang telah menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebagian kamu atas sebagian (yang lain) beberapa derajad, untuk mengujimu  tentang apa yang diberikanNya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksa-Nya, dan  sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang“

Jadi, Khalifah atau peran penjagaan adalah tugas suci yang diberikan Allah SWT kepada ras manusia. Kita lebih dari sekedar kawan bumi, melainkan kita adalah penjaga-penjaga bumi. Tanggung jawab ini berasal dari kenyataan bahwa tidak seperti makhluk bernyawa lain, kita telah diberi keistimewaan dalam hal kemampuan bernalar dan karena itu sangat bertanggung jawab atas tindakan-tindakan kita. Oleh karena itu, kita sebagai khalifah di muka bumi ini wajib untuk menjaga apa yang telah dikaruniakan Allah SWT kepada kita.

 

A.      PersebaranFlora di Indonesia

Indonesia merupakan suatu negara yang luas dan kaya akan kekayaan alam yang dapat dikelompokkan dalam beberapa klasifikasi. Secara geografi kita akan mengelompokkannya secara keruangan yaitu dalam beberapa ekosistem. Kekayaan flora Indonesia terbagi dalam beberapa ekosistem, yaitu sebagai berikut

1.      Hutan Pegunungan

Hutan pegunungan ini luasnya mencapai 65% dari seluruh hutan yang ada di Indonesia. Vegetasi didominasi oleh jenis Dipterocarpaceae seperti meranti merah, keruing, nyatoh dan

lain-lain. Tersebar di Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, dan Papua

2.      Hutan Sub-Montana dan Montana

Hutan ini terdapat pada ketinggian antara 1300-2500 m, vegetasi yang tumbuh jenis Lauraceae dan Fagaceae, sedangkan suku Dipterocarpaceae sedikit dijumpai.

3.      Hutan Savana

Hutan savana terdapat di Papua, Nusa Tenggara Timur, serta sedikit dijumpai di Maluku. Di Papua vegetasi hutan savana merupakan asosiasi antara padang rumput dan Ecalyptusspp, di Maluku merupakan asosiasi antara padang rumput dan Malauleca serta di Nusa Tenggara Timur asosiasi antara padang rumput dengan Ecalyptus alba, serta tersebar tidak merata pohon lontar (sejenis palem-paleman).

4.      Hutan Rawa

Hutan rawa ialah hutan yang selalu tergenang oleh air tawar baik musiman ataupun sepanjang tahun. Hutan rawa banyak tersebar di sepanjang pantai timur Sumatra, pantaipantai di Kalimantan, Papua, dan beberapa di Jawa. Vegetasi yang tumbuh pada hutan ini di antaranya jelutung, binuang, rengas, nibung, rotan, pandan, dan palem-paleman

 

5.      Hutan Gambut

Hutan gambut terbentuk dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan di masa lampau yang berjalan terus-menerus sehingga terbentuk suatu lapisan tanah. Dilihat dari proses pembentukan tanah di hutan gambut tersebut menunjukkan bahwa hutan ini memiliki kandungan bahan organik yang cukuptinggi. Vegetasi yang tumbuh adalah jenis ramin (Gonystilus bancanus) serta beberapa terdapat meranti rawa dan jenis dari Agathis

6.      Hutan Pasang Surut

Hutan ini berada di kawasan terjadinya pasang surut pantai, hutan ini juga sering disebut sebagai hutan mangrove. Ciri khas dari hutan ini adalah sistem perakaran tumbuhan bakau yang menonjol disebut sebagai akar nafas (pneumatofor) yang merupakan bentuk adaptasi tumbuhan untuk mendapatkan oksigen karena tanah pada hutan ini miskin oksigen bahkan anaerob. Vegetasi yang tumbuh adalah rhizopora, avecinia,sonneratia, bruguinera, dan ceriop. Tersebar di Sumatra, Kalimantan, Maluku, Bali, Jawa, dan Papua.

Jadi, Jenis tumbuhan yang tersebar di wilayah Indonesia meliputi hutan tropis, hutan musim,  hutan pegunungan, hutan bakau dan sabana tropis. Penyebaran tumbuhan ini di indonesia di pengaruhi oleh faktor-faktor iklim  terutama curah hujan dan suhu udara. Indonesia beriklim tropis dan banyak mendapatkan curah hujan sehingga memiliki banyak hutan hujan tropis.

Persebaran flora di wilayah Indonesia itu sendiri terbagi ke dalam 4 kelompok besar wilayah flora Indonesia, yaitu :

1.      Wilayah Flora Sumatra-Kalimantan

Tersebar di pulau Sumatra dan Kalimantan serta pulau-pulau kecil di sekitarnya (Nias, Enggano, Bangka, Belitung, Kep. Riau, Natuna, Batam, Buton dll). Contoh flora khas yang tumbuh adalah Bunga Bangkai (Raflesia Arnoldi)

Sumber: https://andimanwno.wordpress.com/2009/05/15/persebaran-flora-di-indonesia/

1.      Wilayah Flora Jawa-bali

Tersebar di pulau Jawa, Madura, Bali dan kepulauan-kepulauan kecil disekitarnya (Kepulauan Seribu, Kep. Karimunjawa). Contoh flora khas yang tumbuh adalah pohon Burohal (Kepel)

Sumber: https://andimanwno.wordpress.com/2009/05/15/persebaran-flora-di-indonesia/

1.      Wilayah Flora Kepulauan Wallacea

Tersebar di pulau Sulawesi, Timor, Kepulauan Maluku dan Nusa Tenggara. Contoh flora yang tumuh adalah pohon Sagu

Sumber: https://andimanwno.wordpress.com/2009/05/15/persebaran-flora-di-indonesia/

 

1.      Wilayah Flora Papua

Meliputi wilayah pulau Papua dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Contoh Flora Khas tumbuh adalah Uacalyptus, sama dengan jenis tumbuhan yang tumbuh di daerah Queensland Australia Utara.

Sumber: https://andimanwno.wordpress.com/2009/05/15/persebaran-flora-di-indonesia/

Berikut ini adalah pembagian hutan di Indonesia berdasarkan iklim menurut W. Koppen dapat dibedakan menjadi 3 wilayah yaitu 

1.      Indonesia Bagian Barat

Bagian pulau Indonesia yang termasuk kedalam Indonesia Bagian Barat adalah Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan,serta pulau kecil lain di sekitarnya. Wilayah Indonesia bagian barat memiliki iklim Af. IklimAf adalah Iklim panas hujan tropis, sehingga di wilayah ini terdapat hutan hujan tropis. Berikut adalah cirri dari Hutan Hujan Tropis :

a.    Berdaun Lebat

b.   Ketinggian pohon rata-rata 60 m

c.    Pohon-pohonnya berdaun rindang

d.   Di dalam hutan sangat gelap karena sinar matahari tidak dapat masuk dan  uap air tidak dapat naik ke atas sehingga tanah dan udaranya lembab.

e.    Banyak terdapat pohon memanjat seperti rotan

f.     Banyak tumbuh epiphyta (tumbuhan yang menempel, seperti pakis dan anggrek)

Contoh Flora yang terdapat di wilayah ini adalah

a.       Beringin raksasa (Sumatera)

b.      Bunga Bangkai (Sumatera)

c.       Pohon Bakau (Sumatera)

d.      Akasia (Jawa)

e.       Pinus (Sumatera dan Jawa)

f.        Rotan (Kalimantan)

g.      Jati (Jawa)

h.      Kayu Samin (Kalimantan),dan masih banyak lagi

 

Tabel 1:  Persebaran flora di Pulau Sumatra

No

Daerah

Jenis Flora

1

Aceh

Kamper, Meranti, kruing, damar dan cempaka (jeumpa) *)

2

Sumatera Utara

Bunga kenanga*), kayu manis, Anggrek

3

Sumatera Barat

Pohon Andalas *)

4

Bengkulu

Raflesia Arnoldi *), meranti, damar, kayu manis dan suweg raksasa

5

Riau daratan dan kepulauan Riau

Nibung *)

6

Jambi

Pinang merah *)

7

Sumatra Selatan dan BaBel

Buah Duku *)

8

Lampung

Bunga ashar*)

* : Flora yang dijadikan maskot atau identitas daerah

Tabel 2: Persebaran flora di Pulau Jawa

No

Daerah

Jenis Flora

1

DKI Jakarta

Salak condet *

2

Jawa Barat dan Banten

Rotan, saninten, jamuju dan gandaria*

3

Jawa Tengah

Jati, pinus dan bunga Kantil*

4

Jawa Timur

Jati, mahoni, meranti dan bunga sedap malam*

5

DI Yogyakarta

Pohon kepel dan pohon burahol*

6

Bali

Sawo kecik, cempaka kuning, pala, cemara pandak, nunut, bayur dan majagau*

* : Flora yang dijadikan maskot atau identitas daerah

 

Tabel 3: Persebaran flora di Pulau Kalimantan

No

Daerah

Jenis Flora

1

Kalimantan Barat

Tengkawang tungkul*

2

Kalimantan Tengah

Tanaman tenggaring*

3

Kalimantan Timur

Meranti, ulin, damar, kayu kapur, lempung agatis, rotan, bambu, pakis dan anggrek hitam*

4

Kalimantan Selatan

Kasturi

* : Flora yang dijadikan maskot atau identitas daerah

2.      Indonesia Bagian Tengah

Bagian Indonesia yang termasuk ke dalam Indonesia bagian tengah adalah Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku. Wilayah Indonesia bagian tengah memiliki iklim Am dengan curah hujan kurang dari 60 mm. Pada musim kemarau, daunnya gugur atau meranggas untuk mengurangi terjadinya penguapan. Flora yang ada di daerah ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a.       Saat musim kemarau,pohon mengugurkan daunnya

b.       Pada musim penghujan mulai tumbuh tunas dan daunnya menghijau

c.        Tinggi pohonnya lebih rendah dari pada yang terdapat di Indonesia bagian barat

d.       Hutannya bersifat homogen karena hanya ditumbuhi oleh satu jenis pohon

Contoh Flora yang terdapat di wilayah ini adalah:

a.       Anggrek Putih (Sulawesi)

b.      Cendana (Nusa Tenggara)

c.       Sagu (Maluku)

d.      Kayu Putih (Nusa Tenggara dan Kepulauan Maluku)

Kemiri (Nusa Tenggara) dan masih banyak lagi daerah lainnya

Sumber: http://thekingslau.blogspot.co.id/2016/07/persebaran-flora-di-indonesia.html

 

Tabel 4: Persebaran flora di Pulau Sulawesi

No

Daerah

Jenis Flora

1

Sulawesi Utara dan Gorontalo

Kayu hitam, kayu meranti, kayu besi, kayu cempaka, linus, damar dan rotan

2

Sulawesi Tengah

Anggrek putri, agatis, meranti, kayu ngantuk, kayu palupi dan kayu eboni*

3

Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat

Kayu rima, akasia, kemiri, bambu, markisa, anggrek dan lontar*

4

Sulawesi Tenggara

Jati, cendana, kayu bayam, kayu cina, kayu nato, bakau-bakau, rotan dan anggrek serat*

* : Flora yang dijadikan maskot atau identitas daerah

 

1.      Indonesia Bagian Timur

Bagian Indonesia yang termasuk kedalam Indonesia bagian timur adalah Pulau Papua serta pulau kecil yang terdapat disekitarnya.Wilayah ini termasuk iklim tropis (Aw) dengan musim kemarau yang panjang sehingga flora yang tumbuh berupa hutan sabana denganciri-ciri:

a.       Padang rumput yang luas

b.      Terdapatsemak-semakbelukar

c.       Hanyaterdapatbeberapapohondenganketinggian yang rendah

Contoh Flora yang ada di wilayah ini adalah :

a.       TumbuhanBakau (Papua)

b.       Sagu (Papua)

c.       Anggrek (Papua)

Tabel 5: Persebaran Flora di Pulau Nusa Tenggara, Maluku dan Papua

No

Daerah

Jenis Flora

1

Nusa Tenggara Barat

Ajan kelincung*, ke areng, dan kayu hitam

2

Nusa Tenggara Timur

Cendana*, Akasia, kayu putih, lontar gewang

3

Maluku

Meranti, kayu besi, kayu linggua, kayu gopasa, sagu, kayu jati, kayu putih, anggrek larat* dan kayu kuning.

4

Papua

Buah merah*, agatis, nipah, kayu putih, rotan, anggrek, sagu dan umbi-umbi.

* : Flora yang dijadikan maskot atau identitas daerah

Indonesia terletak di antara dua kawasan persebaran fauna di dunia, yaitu Kawasan Oriental di bagian utara dan Kawasan Australia di bagian selatan. Dengan kondisi seperti itu, Indonesia memiliki sebagian kekayaan jenis hayati Asia dan Australia. Keanekaragaman dan perbedaan fauna di Indonesia dipengaruhi oleh keadaan alam, gerakan hewan dan rintangan alam serta keadaan tumbuh-tumbuhan dan iklim daerahnya. Indonesia terletak di daerah tropika yang merupakan salah satu sasaran migrasi satwa dari belahan utara dan selatan. Akibatnya, Indonesia mendapat tambahan kekayaan hayati dari pelaku migrasi sartwa. Dengan kondisi yang demikian maka perlu dijaga kelestarian seluruh jenis hayati yang ada. Hal ini memerlukan perhatian serta biaya yang cukup besar. Karena keterbatasan tersebut, pelestarian hayati tidak berlaku untuk seluruh jenis yang ada, namun di proritaskan jenis yang bersifat berlaku untuk seluruh jenis yang ada, namun di proritaskan jenis yang bersifat rawan punah dan jenis yang akibat aktivitas manusia menjadi rawan punah atau langka. Pemerintah telah berusaha untuk menjaga kelestarian jenis hayati yang ada dengan mengeluarkan peraturan perlindungan hayati sejak tahun 1931. Akan tetapi, jumlah yang rawan punah dan bahkan menjadi punah jumlahnya semakin bertambah. Hal ini disebabkan setiap tahun hutan Indonesia mengalami pengurangan karena kondisi alam, misalnya El-Nino.

Kehidupan berbagai binatang di dalam hutan tidak lepas dari kondisi lingkungan hutan. Apabila jutan rusak, kehidupan berbagai binatang akan terancam keletariannya. Oleh karena itu, perlu ditingkatkan kesadaran perlindungan pada fauna Indonesia yang terancam kepunahannya. Fauna atau dunia hewan di Indonesia digolongkan menjadi tiga kelompok berdasarkan pengelompokan oleh Alfred Russel Wallace dan Max Wilhelm Carl Weber. Secara ringkas tiga kelompok fauna di Indonesia adalah Sebagai berikut :

A.      PEMBAGIAN FAUNA MENURUT WALLACE (1910)

Wallace (1910) membuat hipotesis bahwa kekhasan hewan di Pulau Sulawesi terkait dengan Pulau Sulawesi yang diperkirakan pernah bersatu dengan Benua Asia dan Benua Australia. Menurut Wallace, Sulawesi merupakan daerah peralihan antara fauna Asia dengan fauna Australia. Wallce kemudian membuat garis pembatas yang dikenal dengan garis Wallace. Garis ini ditarik dari sebelah Filipina-Selat Makassar-Bali dan Lombok lace. Garis ditarik dari sebelah Filipina-Selat Makassar-Bali dan Lombok (Selat Lombok). Wallace membagi fauna Indonesia menjadi tiga, yaitu sebagai berikut:

1.      Fauna Tipe Asiatis (Daerah Fauna Indonesia Bagian Barat)

Hewan di kawasan Indonesia bagian barat berasal dari Kawasan Oriental. Hewan-hewan yang ada di kawasan ini mirip dengan hewan di Asia. Ciri-ciri fauna tipe asiatis yaitu sebagai berikut:

a.    Hewan mamalia berukuran besar

b.    Jarang ditemukan burung yang berwarna-warni

c.     Terdapat banyak jenis kera

d.    Terdapat banyak ikan air tawar

 

Fauna Asiatis menempati bagian barat Indonesia sampai Selat Makasar dan Selat Lombok. Di daerah ini terdapat berbagai jenis hewan menyusui yang besar seperti :

a.    Tapir terdapat di Sumatra dan Kalimantan

b.    Banteng terdapat di Jawa dan Kalimantan

c.      Kera gibon terdapat di Sumatra dan Kalimantan

d.    Mawas (orang hutan), yaitu jenis kera besar dan tidak berekor, hewan ini banyak terdapat di hutan-hutan Sumatra Utara dan Kalimantan

e.    Beruang terdapat di Sumatra dan Kalimantan

f.      Badak terdapat di Sumatra dan Jawa (bercula dua)

g.    Gajah terdapat di Sumatra (berpindah-pindah)

h.    Siamang (kera berwarna hitam dan tak berekor) terdapat di Sumatra

i.      Kijang badannya berwarna kemerah-merahan terdapat di Jawa, Sumatra, Bali, dan Lombok

j.      Harimau loreng terdapat di Jawa dan Sumatra, sedangkan harimau kumbang dan tutul terdapat di Jawa, Bali, dan Madura

k.    Kancil adalah kijang kecil banyak terdapat di Jawa, Sumatra, dan Kalimantan

l.      Trenggiling banyak terdapat di Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali, dan Jalak Bali terdapat di Bali, dan burung merah terdapat di Jawa.

 

Fauna endemik di daerah ini yaitu sebagai berikut:

a.    badak bercula satu di Ujung kulon Jawa Barat,

b.    Beo Nias (Gracula religiosa robusta) di Kabupaten Nias,

c.     Bekantan/Kera Belanda (Nasalis larvatus) dan

d.    Orang Utan di Kalimantan (Pongo phygmaeus). 

Di daerah ini juga ditemui jenis hewan lain, seperti kancil pelanduk (terdapat di Sumatra, Jawa, dan Kalimantan), singa, mukang (terdapat di Sumatra, dan Kalimantan), dan ikan lumba-lumba (terdapat di Kalimantan).

1.      Fauna Tipe Australis (Daerah Fauna Indonesia Bagian Timur)

Fauna Indonesia bagian Timur adalah jenis fauna yang terdapat di Pulau Papua, Kepulauan Aru, dan beberapa pulau kecil di sekitarnya. Dahulu pulau-pulau tersebut merupakan satu kesatuan dengan Benua Australia sehingga flora dan faunanya dapat berkembang dan berpencar secara bebas. Ketika Papua dan beberapa pulau lainnya terpisah dari Benua Australia, maka daerah-daerah tersebut membawa perwakilan jenis flora dan fauna yang sama. Oleh karena itu, jenis fauna di wilayah Indonesia bagian Timur disebut juga dengan jenis fauna Australis.

Karakteristik fauna di wilayah Indonesia Timur berbeda dengan karakteristik fauna di Indonesia bagian tengah. Perbedaan wilayah ini dibatasi oleh garis khayal yang dikenal dengan sebutan garis Webber. Beberapa ciri fauna Australis antara lain:

a.    Memiliki jenis mamalia berukuran kecil

b.    Hanya memiliki satu jenis kera

c.     Terdapat jenis hewan berkantung

d.    Banyak terdapat jenis burung berbulu indah

e.    Sedikit jenis ikan air tawar.

Beberapa jenis fauna endemik di wilayah Indonesia bagian Timur, antara lain:

a.     Burung cendrawasih, dan

b.     Burung kasuari.

Pembagian wilayah flora dan fauna oleh garis Wallacea dan Webber tersebut didasarkan pada kesamaan sifat makhluk hidup dan sejarah geologi yang memengaruhi persebarannya.

Jenis-jenis fauna Australis adalah sebagai berikut:

a.    Burung, terdiri atas Cenderawasih, Kasuari, Nuri dan Raja Udang.

b.    Amfibi, terdiri atas Katak pohon, Katak terbang, dan Katak air.

c.     Berbagai jenis serangga.

d.    Berbagai jenis ikan.

e.    Mamalia, terdiri atas Kanguru, Walabi, Beruang, Nokdiak (landak Papua), Opossum laying (pemanjat berkantung), Kuskus, dan Kanguru pohon.

Reptilia, terdiri atas Buaya, Biawak, Kadal, dan Kura-kura.

1.      Fauna Peralihan dan Asli (Daerah Fauna Indonesia Bagian Tengah)

Hewan-hewan di kawasan Indonesia bagian tengah merupakan campuran antara fauna Indonesia bagian barat dan timur. Fauna tipe peralihan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a.    Terdapat hewan asli (endemik) Indonesia

b.    Hewan biasanya tidak memiliki bulu yang tebal

c.     Terdapat beberapa jenis burung

d.    Terdapat hewan langka

Jenis hewan di kawasan ini, antara lain sebagai berikut;

a.    Komodo di Nusa Tenggara Timur

b.    Anoa di Sulawesi

c.     Babi rusa (sejenis babi yang memiliki taring panjang dan melengkung) di Sulawesi dan Maluku bagian barat

d.    Burung maleo di Sulawesi dan Kepulauan Sangihe

e.    Kuskus di Sulawesi.

PERBEDAAN FAUNA TIPE ASIATIS DENGAN FAUNA TIPE AUSTRALIS

 

NO

FAUNA ASIATIS

FAUNA AUSTRALIS

1

Hewan menyusui besar dan kecil

Hewan menyusui kecil-kecil

2

Tidak terdapat hewan berkantung

Terdapat hewan berkantung

3

Terdapat berbagai jenis kera

Tidak terdapat kera

4

Jenis burung berwarna sedikit

Jenis burung berwarna banyak

5

Terdapat berbagai jenis kucing liar

dan ajag

Tidak terdapat jenis kucing liar dan ajag

6

Jenis ikan air tawar banyak

Jenis ikan air tawar sedikit

Tabel 6:  Perbedaan Fauna Asiatis dan Fauna Australia

Sumber: Barry C. Cox & Peter D. Moore, 1991

 

A.      PEMBAGIAN FAUNA MENURUT WEBER

Weber menggunakan hewan mamalia dan aves (burung) sebagai dasar patokan analisisnya. Namun, tidak setiap binatang yang dijadikan dasar itu memiliki garis pembatas yang sama. Misalnya, kupu-kupu serta hewan-hewan melata Asia mempunyai penyebaran yang lebih luas dari pada siput dan burung. Garis Weber adalah sebuah garis hipotesis yang merupakan pembatas antara fauna-fauna di kawasan Indonesia Bagian Timur dengan Indonesia Bagian Tengah.

 

B.      PETA PERSEBARAN FAUNA DI INDONESIA





 

 

 

 

 

 

Komentar